Para siswi smp islam cendekia cianjur di masjid Annisa |
Masjid Annisa SICC |
Tampak samping masjid Annisa yang merupakan masjid sekolah Islam Cendekia Cianjur |
Seperti
biasa pengajian kitab Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al Ghazali diadakan
setiap rabu pagi. Namun kali ini pengajian kitab Ihya' dilaksanakan di
Masjid Annisa SMP Islam Cendekia. Adapun yang mengisi pengajian adalah
KH. Abdul Kodir Rozi atau lebih dikenal dengan Ajengan Koko. beliau
merupakan salah satu ulama Cianjur yang kharismatik.
Rabu pagi Pukul 5.30 WIB usai melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Annisa. Para jamaah pengajian sudah mulai berdatangan ke Masjid yang berada di SMP Islam Cendekia ini. Jamaah pengajian ini berasal dari berbagai daerah di Cianjur. Setiap minggunya pengajian kitab Ihya' inipun dilaksanakan di tempat berbeda. Kadang di Masjid Agung Cianjur atau di masjid Jami' lainnya.
Di awal pengajian diisi oleh salah seorang ustad. Ustad ini merupakan murid dari Ajengan Koko. Beliau menjelaskan tentang arti dari hikmah. Diantara pengertian dari hikmah adalah ilmu dan harta. Selain itu beliau juga menambahkan bahwa tanpa harta kita akan sulit untuk beribadah. Contohnya ketika kita ingin menunaikan haji kita harus punya harta. Begitu juga ketika ingin berzakat, tentu harta yang dimiliki harus sudah sampai haul dan nisabnya.
Usai pengajian pertama, baru setelah itu dilanjutkan pengajian dengan Ajengan Koko. Ada banyak hal yang disampaikan Ajengan Koko dalam pengajiannya. Diantaranya cerita tentang Ibnu Batutah. Ibnu Batutah merupakan salah seorang muslim yang mengelilingi dunia dengan kapal. Bahkan ia membawa ratusan orang di dalam kapalnya dan memberikan bekal kepada mereka semua. Dan lebih dahsyatnya lagi pelayaran Ibnu Batutah tersebut selama 40 tahun.
Bahkan ia sempat singgah di Kerajaan Aceh dan bertemu dengan dengan Raja Aceh yaitu Malikus Soleh. Meskipun Raja Aceh ketika itu tidak bisa berbahasa arab dan dan Ibnu Batutah tidak bisa bahasa aceh mereka tetap berbicara dengan menggunakan bahasa hati.
Pukul 07.00 pagi pengajian pun selesai. Para jama'ah pun bubar, sebagian mereka ada yang langsung berangkat ke tempat kerjanya. Beberapa ustadz yang turut ikut dalam pengajian tersebut diundang untuk sarapan pagi oleh Ust. Ghazali Rahman, S. PdI termasuk juga Ajengan Koko. (Akhrie Rabbani el Muhajir)
- See more at: http://www.cendekia.sch.id/info-111-pengajian-kitab-ihya-ulumuddin-di-mesjid-annisa.html#sthash.2SIT2xFt.dpuf
Sebagai contoh misalnya kegiatan telaah buku Imam Gozali sebagai berikut:Rabu pagi Pukul 5.30 WIB usai melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Annisa. Para jamaah pengajian sudah mulai berdatangan ke Masjid yang berada di SMP Islam Cendekia ini. Jamaah pengajian ini berasal dari berbagai daerah di Cianjur. Setiap minggunya pengajian kitab Ihya' inipun dilaksanakan di tempat berbeda. Kadang di Masjid Agung Cianjur atau di masjid Jami' lainnya.
Di awal pengajian diisi oleh salah seorang ustad. Ustad ini merupakan murid dari Ajengan Koko. Beliau menjelaskan tentang arti dari hikmah. Diantara pengertian dari hikmah adalah ilmu dan harta. Selain itu beliau juga menambahkan bahwa tanpa harta kita akan sulit untuk beribadah. Contohnya ketika kita ingin menunaikan haji kita harus punya harta. Begitu juga ketika ingin berzakat, tentu harta yang dimiliki harus sudah sampai haul dan nisabnya.
Usai pengajian pertama, baru setelah itu dilanjutkan pengajian dengan Ajengan Koko. Ada banyak hal yang disampaikan Ajengan Koko dalam pengajiannya. Diantaranya cerita tentang Ibnu Batutah. Ibnu Batutah merupakan salah seorang muslim yang mengelilingi dunia dengan kapal. Bahkan ia membawa ratusan orang di dalam kapalnya dan memberikan bekal kepada mereka semua. Dan lebih dahsyatnya lagi pelayaran Ibnu Batutah tersebut selama 40 tahun.
Bahkan ia sempat singgah di Kerajaan Aceh dan bertemu dengan dengan Raja Aceh yaitu Malikus Soleh. Meskipun Raja Aceh ketika itu tidak bisa berbahasa arab dan dan Ibnu Batutah tidak bisa bahasa aceh mereka tetap berbicara dengan menggunakan bahasa hati.
Pukul 07.00 pagi pengajian pun selesai. Para jama'ah pun bubar, sebagian mereka ada yang langsung berangkat ke tempat kerjanya. Beberapa ustadz yang turut ikut dalam pengajian tersebut diundang untuk sarapan pagi oleh Ust. Ghazali Rahman, S. PdI termasuk juga Ajengan Koko. (Akhrie Rabbani el Muhajir)
- See more at: http://www.cendekia.sch.id/info-111-pengajian-kitab-ihya-ulumuddin-di-mesjid-annisa.html#sthash.2SIT2xFt.dpuf
Seperti biasa pengajian kitab Ihya'
Ulumuddin karangan Imam Al Ghazali diadakan setiap rabu pagi. Namun kali ini
pengajian kitab Ihya' dilaksanakan di Masjid Annisa SMP Islam Cendekia. Adapun
yang mengisi pengajian adalah KH. Abdul Kodir Rozi atau lebih dikenal dengan
Ajengan Koko. beliau merupakan salah satu ulama Cianjur yang kharismatik.
Rabu pagi Pukul 5.30 WIB usai
melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Annisa. Para jamaah pengajian
sudah mulai berdatangan ke Masjid yang berada di SMP Islam Cendekia ini. Jamaah
pengajian ini berasal dari berbagai daerah di Cianjur. Setiap minggunya
pengajian kitab Ihya' inipun dilaksanakan di tempat berbeda. Kadang di Masjid
Agung Cianjur atau di masjid Jami' lainnya.
Di awal pengajian diisi oleh salah
seorang ustad. Ustad ini merupakan murid dari Ajengan Koko. Beliau menjelaskan
tentang arti dari hikmah. Diantara pengertian dari hikmah adalah ilmu dan
harta. Selain itu beliau juga menambahkan bahwa tanpa harta kita akan sulit
untuk beribadah. Contohnya ketika kita ingin menunaikan haji kita harus punya
harta. Begitu juga ketika ingin berzakat, tentu harta yang dimiliki harus sudah
sampai haul dan nisabnya.
Usai pengajian pertama, baru setelah
itu dilanjutkan pengajian dengan Ajengan Koko. Ada banyak hal yang disampaikan
Ajengan Koko dalam pengajiannya. Diantaranya cerita tentang Ibnu Batutah. Ibnu
Batutah merupakan salah seorang muslim yang mengelilingi dunia dengan kapal.
Bahkan ia membawa ratusan orang di dalam kapalnya dan memberikan bekal kepada
mereka semua. Dan lebih dahsyatnya lagi pelayaran Ibnu Batutah tersebut selama
40 tahun.
Bahkan ia sempat singgah di Kerajaan
Aceh dan bertemu dengan dengan Raja Aceh yaitu Malikus Soleh. Meskipun Raja
Aceh ketika itu tidak bisa berbahasa arab dan dan Ibnu Batutah tidak bisa
bahasa aceh mereka tetap berbicara dengan menggunakan bahasa hati.
Pukul 07.00 pagi pengajian pun
selesai. Para jama'ah pun bubar, sebagian mereka ada yang langsung berangkat ke
tempat kerjanya. Beberapa ustadz yang turut ikut dalam pengajian tersebut
diundang untuk sarapan pagi oleh Ust. Ghazali Rahman, S. PdI termasuk juga
Ajengan Koko. (Akhrie Rabbani el Muhajir)
Ceramah di masjid Annisa, SMP islam Cianjur |
shaft wanita di masjid Annisa, cianjur |
Yasinan di masjid Annisa SICC |
Bada Shubuh di masjid Annisa, SICC |
Yasinan di masjid Annisa |
Tadarus bersama di masjid Annisa |
Masjid Annisa sebagai center kegiatan sekolah islam |
tampak atas masjid Annisa |
Ruang tengah masjid Annisa |
Masjid Annisa, SICC |
Thank you for the information, this is very helpful. This time will I use for my reference source, we wait for your next article
BalasHapushttp://www.malangoutbound.com/